• Jelajahi

    Copyright © 2019- Garut Selatan Net Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan Header

    UPDATE Gempa Cianjur: Jumlah Korban Sampai 268 Jiwa Dan Dampak Kerusakan

    Garsel Net
    Editor: Garutselatan.Net
    Iklan
    Baca Juga
    UPDATE Gempa Cianjur: Jumlah Korban Sampai 268 Jiwa Dan Dampak Kerusakan - Gempa yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022), masih menyisakan duka mendalam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur mencapai 268 jiwa per Senin pukul 17.00 WIB. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, data korban maupun penanganan bencana terkait gempa ini akan terus diperbarui setiap sore.

    UPDATE Gempa Cianjur: Jumlah Korban Sampai 268 Jiwa Dan Dampak Kerusakan
    UPDATE Gempa Cianjur

     "Setiap sore akan ada update penanganan bencana dari Posko Tanggap Darurat yang ada di Kantor Bupati Cianjur," kata Suharyanto dalam keterangan resmi, Selasa (21/11/2022). Berikut update terkini penanganan gempa yang melanda Kabupaten Cianjur dan sekitarnya:

    1. Jumlah korban 

    Suharyanto merinci, data sementara korban meninggal dunia sebanyak 268 orang. Sejumlah 122 jenazah di antaranya, sudah teridentifikasi. Pihaknya juga masih berusaha menemukan seluruh korban hilang. Tercatat, masih ada korban hilang sebanyak 151 orang. Sementara itu, sejumlah 1.083 dilaporkan mengalami luka-luka dan 58.362 orang mengungsi akibat kerusakan bangunan. 

    Bahkan, sebagian warga lebih memilih tidur di luar rumah karena masih takut dan kerap merasakan getaran akibat gempa susulan. Di sisi lain, Suharyanto mengimbau warga yang masih mengungsi mandiri atau berada di tenda darurat untuk pindah ke tempat pengungsian terpusat. "Supaya lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan, maupun logistiknya," imbuh Suharyanto. Baca juga: Ini 2 Skema Bantuan Rumah Pemerintah untuk Korban Gempa Cianjur 2. Kerusakan bangunan

    2. Kerusakan bangunan

    Berdasarkan data BNPB per Senin sore, sejumlah 21.282 rumah terdampak gempa magnitudo 5,6 ini. Dari angka tersebut, sejumlah 6.570 dalam kondisi rusak berat atau hancur. Sedangkan, 2.071 unit mengalami rusak sedang. 

    "Untuk bangunan-bangunan rumah warga yang mengalami rusak ringan sebanyak 12.641 unit. Sisanya masih terus pendataan," ujar Suharyanto di Pendopo Bupati Cianjur,  Rabu (23/11/2022). Sementara itu, kerusakan infrastruktur terjadi di 12 wilayah kecamatan, yakni Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, dan Cilaku. Serta, di Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalongkulong, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.

    3. Gempa bisa berulang 20 tahun lagi 

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merupakan kejadian ulang 20 tahun silam. Berdasarkan kajian BMKG, gempa yang mengguncang wilayah Cianjur dan sekitarnya itu merupakan gempa dengan siklus 20 tahunan. 

    "Pernah terjadi sebelumnya pada 2000 atau 22 tahun silam dan di tahun 1982," kata Dwikorita, saat konferensi pers di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (22/11/2022) petang. "Sebelumnya periode ulangnya lebih panjang puluhan tahun. Namun, yang ketiga kali terakhir ini rentangnya kurang lebih 20 tahun," lanjut dia. 

    4. Instruksi penanganan korban pascagempa

    Usai meninjau lokasi terdampak gempa bumi pada Selasa (22/11/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk bekerja sama membantu penanganan korban. Dilansir dari laman Sekretariat Kabinet, Selasa (22/11/2022), perintah tersebut meliputi pembukaan akses yang terkena longsor, serta evakuasi dan penyelamatan korban tertimbun. 

    5. Bantuan tunai untuk korban 

    Jokowi memastikan, pemerintah akan memberikan bantuan kepada korban yang tempat tinggalnya terdampak gempa bumi Bantuan tersebut terdiri dari: Rp 50 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan berat Rp 25 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan sedang Rp 10 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan ringan. 

    6. Rumah berstandar antigempa 

    Presiden menambahkan, pembangunan rumah-rumah yang rusak akibat gempa harus menggunakan standar bangunan antigempa. Standar itu, menurut dia, sudah ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebab, seperti pernyataan BMKG, gempa di wilayah Cianjur dan sekitarnya dapat berulang dalam siklus puluhan tahun. 

    "Karena tadi disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah gempa 20 tahunan, sehingga pembangunan rumahnya kita arahkan untuk yang rumah antigempa," kata Jokowi.





    Baca Artikel Menarik lainnya di Google News GARUTSELATAN.NET

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini